Inspiry Logo
Header Background

Blog Detail

Model Pembiayaan Inovatif: Membongkar Kunci Pendanaan Alkes Berkelanjutan di Tengah Tekanan Fiskal Dampak Kebijakan KRIS, iDRG di RS BLU/BLUD dan RS Swasta di Indonesia

Inspiry31 Oktober 2025
Model Pembiayaan Inovatif: Membongkar Kunci Pendanaan Alkes Berkelanjutan di Tengah Tekanan Fiskal Dampak Kebijakan KRIS, iDRG di RS BLU/BLUD dan RS Swasta di Indonesia

Oleh: PT INSPIRY INDONESIA
Ahli Strategi Transformasi Kesehatan & Visionary Leader


Pendahuluan

Paradoks: Bisa Membeli, Tapi Lupa Memelihara — Menganalisis Celah Keuangan di Rumah Sakit

“Apakah rumah sakit di Indonesia hanya mampu membeli alat kesehatan (Alkes), tetapi tidak mampu merawat aset yang menyelamatkan nyawa?”

Pertanyaan tajam ini muncul ketika kami didaulat oleh Forum Komunikasi Kebijakan Kesehatan Indonesia (FK-KMK UGM) sebagai moderator dalam seminar “Mengamankan Investasi Kesehatan Indonesia: Strategi Pemeliharaan Alkes KJSU di Daerah dengan Akses Terbatas.”
👉 Baca lebih lanjut di situs resmi FK-KMK UGM

Dari pengalaman inspiratif Dr. Oktelin Kurniawati Kaswadie, MARS, FISQua (Direktur RSUPP Betun Malaka, NTT) dan Bapak Khabib (Kepala Penunjang Medik RSUD Iskak Tulungagung), tersingkap sebuah realitas pahit:
Di tengah tekanan fiskal akibat kebijakan KRIS, iDRG, dan pola keuangan BLU/BLUD, banyak rumah sakit—termasuk swasta—terjebak dalam Paradoks Pemeliharaan Alkes.

Paradoks yang Mematikan

Rumah sakit memiliki dana miliaran rupiah untuk pengadaan (Capex), namun sering kali tidak memiliki anggaran terjamin untuk pemeliharaan proaktif (Opex).
Dana untuk menjaga umur panjang dan akurasi alat sering kali “tidak ada” atau “tidak diamankan (earmarked)” sejak awal.

Bahkan RS BLU/BLUD yang memiliki fleksibilitas finansial sering gagal karena tidak memiliki strategi keuangan jangka panjang yang mengintegrasikan biaya pemeliharaan, kalibrasi, serta penggantian komponen kritis Alkes Khusus Jaminan Kesehatan Semesta (KJSU).


The Financial Loophole yang Menggerogoti Aset Rumah Sakit

“Alkes dan in-vitro diagnostic adalah jantung layanan medis modern.”
Namun, sistem pendanaan saat ini menciptakan celah keuangan kritis (financial loophole) yang berpotensi merugikan rumah sakit dan pasien.

1. Kanibalisasi Anggaran Operasional

Dana untuk preventive maintenance dan kalibrasi diambil dari kolam anggaran operasional yang sama dengan gaji, listrik, dan obat-obatan.
Ketika tekanan kas meningkat, pemeliharaan menjadi korban pertama.
Akibatnya, alat medis mahal menjadi “korban kanibalisasi anggaran.”

2. Siklus Buy–Neglect–Replace: Pemborosan Terstruktur

Pemerintah, pemda, dan rumah sakit menganggarkan Capex besar untuk pembelian Alkes baru. Namun, karena Opex untuk perawatan tidak memadai, alat rusak permanen dalam beberapa tahun.
Siklus Buy–Neglect–Replace ini menciptakan pemborosan sistematis yang merugikan negara.

3. Risk Management yang Terabaikan

  • Di mana dana cadangan terikat (earmarked reserves) untuk kerusakan alat besar?

  • Di mana asuransi risiko untuk major component replacement (misalnya tabung sinar-X atau magnet MRI)?

Tanpa jaring pengaman finansial, RS BLU/BLUD sangat rentan terhadap biaya perbaikan besar yang tak terduga—sebuah bom waktu finansial.


Growth-Hacking Keuangan RS BLU/BLUD dan RS Swasta

Empat Strategi Pembiayaan Inovatif untuk Menyelamatkan Aset Kesehatan

Pengalaman dari RSUD Iskak Tulungagung menunjukkan: BLU/BLUD harus dikelola seperti perusahaan yang melindungi aset bernilai tinggi.

1. Earmarked Reserve Fund (ERF)

Langkah fundamental dalam growth hacking keuangan rumah sakit.

  • Mekanisme: Menyisihkan 2–5% dari pendapatan layanan KJSU ke rekening khusus untuk pemeliharaan, kalibrasi, atau penggantian komponen kritis.

  • Kepatuhan: Harus selaras dengan regulasi BLU/BLUD serta PSAK & PSAP terkait Dana Cadangan Terikat.

  • Dampak: Menjamin dana pemeliharaan tidak dapat “dikanibal” oleh kebutuhan operasional harian.

2. Total Cost of Ownership (TCO) sebagai Kriteria Pengadaan

Paradigma pengadaan harus bergeser dari “harga beli termurah” ke “biaya kepemilikan total.”

  • Implementasi: Lelang wajib memasukkan TCO (pembelian, instalasi, pemeliharaan 5 tahun, suku cadang, dan kalibrasi).

  • Dampak: Produsen global dan lokal dipacu menyediakan paket servis purna jual yang transparan dan kompetitif.

3. Leasing & Pay-Per-Use Model

Untuk Alkes berteknologi tinggi dengan biaya awal besar.

  • Mekanisme: RS membayar berdasarkan penggunaan (per scan, per test, per tindakan).

  • Manfaat: Tidak perlu Capex besar; biaya pemeliharaan ditanggung vendor.
    Risiko teknologi dan downtime dialihkan ke penyedia layanan.

4. KSO Laboratorium Terpadu (Win-Win Solution)

Kerjasama Operasional (KSO) antara RS dan pihak swasta untuk unit laboratorium atau pencitraan volume tinggi.

  • Skema: Pihak swasta berinvestasi dan mengelola operasional, RS menyediakan lokasi dan pasien.

  • Keuntungan:

    • Zero Capex & Zero Maintenance Risk

    • Efisiensi uptime alat >95%

    • RS mendapat pendapatan pasif berkelanjutan

    • Fokus RS tetap pada pelayanan medis

💡 Kisah Sukses (Anonim):
Sebuah RSUD Tipe B di Jawa Timur melalui KSO Laboratorium Terpadu berhasil menurunkan waktu tunggu hasil lab hingga 30% dan mengubah lab dari cost-center menjadi profit-center, sekaligus membebaskan dana Opex untuk unit vital lainnya.


Tantangan Kepemimpinan: Memperkuat Jantung RS

Semua strategi di atas menuntut kepemimpinan rumah sakit yang visioner dan berani.

  • Menetapkan Earmarked Reserve Fund, menerapkan TCO, atau beralih ke Leasing/KSO membutuhkan keberanian untuk menentang kebiasaan lama.

  • Direktur RS dan Dewan Pengawas harus mampu menegosiasikan kontrak ketat dengan vendor lokal maupun global.

  • RS BLU/BLUD yang sehat dan berkelanjutan adalah mitra bisnis terbaik bagi industri dan asuransi kesehatan.

PT INSPIRY INDONESIA siap menjembatani solusi pembiayaan inovatif agar investasi kesehatan Anda benar-benar teramankan.


Penutup

Jika Anda adalah Direktur RS BLU/BLUD atau RS Swasta,
model pembiayaan inovatif manakah yang akan Anda prioritaskan?
TCO, Earmarked Fund, atau KSO?

Mari berdiskusi dan wujudkan strategi finansial yang berani untuk mengamankan aset penyelamat nyawa.
Hubungi tim kami di INSPIRY INDONESIA untuk:

  • Analisis feasibility KSO Laboratorium

  • Penyusunan strategi TCO

  • Transformational Readiness Assessment (Gratis)

📧 Email: international@inspiry.asia
📱 WhatsApp: +62 877 6777 1778
🌐 Website: www.inspiryconsultant.com/id/inspiryadvisory
🔗 LinkedIn / Instagram / Facebook: INSPIRY INDONESIA
👤 Follow CEO di LinkedIn: Klik di sini


Catatan Kaki & Referensi

  • Regulasi: PMK terkait Pola Pengelolaan Keuangan BLU/BLUD, PSAK 45 (Entitas Nirlaba), PSAP tentang Akuntansi Aset Tetap.

  • Data & Best Practice: Berdasarkan pengalaman mitra industri INSPIRY INDONESIA (data anonim untuk menjaga kerahasiaan klien).


#️⃣ #InnovativeFinancing #HealthcareFinance #BLU #BLUD #Alkes #AssetManagement #SustainableHealthcare #IndonesiaHealthcare #KJSU #TCO #HospitalStrategy #KSO #EarmarkedFund #INSPIRYINDONESIAKonsultan #StrategiKesehatanVisioner

Share this article