
Blog Detail
Mengurai iDRG: Sistem Pembayaran Baru, Siapkah Margin Rumah Sakit Bertahan?

Gelombang reformasi pembayaran kesehatan Indonesia telah tiba. Indonesian Diagnosis Related Groups (iDRG) bukan sekadar pengganti INA-CBGs, melainkan perubahan filosofi besar yang akan menguji ketahanan finansial setiap rumah sakit.
Bagi yang siap—ini adalah era baru efisiensi dan transparansi.
Bagi yang abai—ini adalah ancaman langsung terhadap profitabilitas dan keberlangsungan operasional.
Sebuah Simulasi yang Mengguncang
[JAKARTA, 20 Oktober 2023] – Suasana rapat direksi di sebuah rumah sakit swasta di Jakarta terasa tegang.
Bukan karena kasus infeksi atau keluhan pasien, melainkan hasil simulasi proyeksi keuangan.
Angkanya mencengangkan: di bawah sistem iDRG, margin beberapa prosedur unggulan mereka bisa menyusut drastis—bahkan berpotensi merugi.
“Ini bukan lagi soal untung, tapi soal bertahan hidup,” ujar seorang direktur, menggambarkan kecemasan yang kini menghantui banyak manajemen rumah sakit di Indonesia.
Apa Itu iDRG dan Mengapa Ia Mengubah Segalanya
iDRG (Indonesian Diagnosis Related Groups) resmi diumumkan oleh Kementerian Kesehatan RI dan BPJS Kesehatan sebagai sistem pembayaran baru yang menggantikan INA-CBGs.
Jika INA-CBGs membayar berdasarkan diagnosis tunggal, maka iDRG menggunakan pendekatan berbasis episode of care—mencakup diagnosis utama, komorbiditas, komplikasi, prosedur, usia, jenis kelamin, hingga status kepulangan pasien.
“Perubahan ini bukan sekadar revisi kode billing. Ini revolusi cara berpikir.”
Rumah sakit yang hanya mengandalkan volume layanan tanpa efisiensi akan segera menemui titik kritis: margin tertekan, cash flow terguncang.
Mengapa iDRG Lebih “Menantang” daripada INA-CBGs
Inti sistem ini adalah prinsip “one price for one episode of care” — satu tarif untuk keseluruhan perjalanan perawatan pasien.
Tujuannya: menciptakan keadilan, efisiensi, dan transparansi biaya.
Berikut tiga perbedaan krusial yang menjadi game changer:
Kode yang Lebih Kompleks dan Dinamis
Setiap kasus kini dibedakan berdasarkan diagnosis, komplikasi, komorbiditas, dan prosedur spesifik.
Satu kesalahan pengkodean kecil bisa berujung claim rejection atau pembayaran di bawah standar.Clinical Pathway sebagai Tulang Punggung
Setiap Diagnosis Related Group (DRG) wajib punya clinical pathway berbasis bukti.
Deviasi dari alur efisien = risiko kerugian finansial.Efisiensi adalah Raja Baru
Rumah sakit yang mampu menyelesaikan episode of care di bawah tarif iDRG akan mendapat margin lebih.
Tapi bagi yang boros? Kerugian adalah keniscayaan.
Ini memaksa manajemen untuk memperbaiki LOS, penggunaan obat, pemeriksaan penunjang, hingga pencegahan komplikasi dan infeksi nosokomial.
Titik Krisis: Di Mana Margin Rumah Sakit Tergerus
Bom Waktu di Direktorat Keuangan & Coding
Kesalahan dokumentasi sekecil apa pun dapat menghilangkan potensi pendapatan hingga 15–30% pada kasus kompleks.
Tanpa tim koder dan klinisi yang terlatih, kebocoran ini akan terus menggerogoti keuangan rumah sakit.Perang Budaya di Lini Depan
iDRG menuntut kedisiplinan dokumentasi dan kepatuhan pada clinical pathway.
Bagi sebagian dokter, ini terasa seperti “diatur oleh mesin akuntansi.”
Tantangan terbesar: mengubah mindset bahwa dokumentasi bukan beban—melainkan perlindungan profesional.Rantai Pasok yang Boros
Di era tarif paket, manajemen inventori obat dan alat kesehatan yang buruk adalah “pembunuh margin.”
Pembelian tak strategis, obat kedaluwarsa, dan stok tak efisien bisa langsung memotong profit.Teknologi Informasi yang Tidak Siap
Sistem informasi rumah sakit yang usang tak lagi cukup.
iDRG menuntut data real-time, clinical decision support system, dan integrasi lintas unit untuk klaim yang akurat.
Survival Kit: Tiga Pilar untuk Bertahan dan Berkembang
Pilar 1: Regulatory Intelligence & iDRG Readiness
Gap Analysis: Menilai kesiapan sistem, SDM, dan proses rumah sakit menghadapi iDRG.
Coding & Documentation Training: Melatih dokter, perawat, dan koder agar dokumentasi klinis akurat dan optimal.
Clinical Pathway Development: Menyusun pathway berbasis bukti yang disesuaikan dengan konteks lokal.
Pilar 2: Building the Cost-Efficient Hospital
Costing Analysis: Menghitung biaya riil per episode of care dan membandingkannya dengan tarif iDRG.
Operational Excellence: Menerapkan lean management di IGD, kamar operasi, dan ruang rawat.
Supply Chain Optimization: Menekan biaya pengadaan tanpa menurunkan kualitas layanan.
Pilar 3: Competency-Driven Growth
iDRG Leadership Workshop: Membekali direksi dengan strategi finansial dan klinis era value-based payment.
Data-Driven Clinical Decision Making: Melatih tenaga klinis mengambil keputusan yang efisien secara medis dan finansial.
Kisah Sukses: Dari Panik Menjadi Unggul
Sebuah rumah sakit di Bandung sempat terancam defisit karena tingginya penolakan klaim BPJS dan proyeksi negatif iDRG.
Namun setelah bermitra dengan Inspiry Indonesia, mereka melakukan transformasi total:
10 clinical pathway diimplementasikan,
dokumentasi klinis dilatih ulang,
rantai pasok dioptimalkan.
Hasilnya? Dalam 6 bulan, margin bersih BPJS mereka naik 8%.
“Kami menyadari iDRG bukan musuh, tapi cermin. Ia memaksa kami menjadi rumah sakit yang lebih tertib, efisien, dan siap masa depan,”
— Direktur Keuangan RS tersebut.
Panggilan Aksi: Waktunya Bertindak adalah SEKARANG
Pertanyaannya bukan apakah iDRG akan berlaku,
tetapi: seberapa siap rumah sakitmu menghadapinya?
Coba refleksikan:
Sudahkah kamu memetakan dampak finansial iDRG terhadap layanan unggulanmu?
Apakah tim klinis dan non-klinis sudah paham kompleksitas dokumentasi baru?
Siapkah sistem IT-mu mendukung klaim iDRG yang akurat dan efisien?
Inspiry Indonesia siap menjadi mitra strategismu.
Mari duduk bersama, mengidentifikasi titik kritis, dan menyusun peta jalan nyata agar rumah sakitmu tidak hanya bertahan, tapi tumbuh subur di era iDRG.
Referensi
Kementerian Kesehatan RI (2023). Peraturan Menteri Kesehatan tentang Penyelenggaraan Sistem iDRG.
BPJS Kesehatan (2023). Implementasi iDRG sebagai Sistem Pembayaran Layanan Rujukan.
World Health Organization (WHO). International Classification of Diseases 10th Revision (ICD-10).
Tentang Inspiry Indonesia
Inspiry Indonesia adalah firma konsultan strategis terdepan di industri kesehatan, berfokus pada healthcare transformation dan value-based care.
Dengan kombinasi kecerdasan regulasi, efisiensi operasional, dan pengembangan kompetensi, kami membantu rumah sakit bukan sekadar beradaptasi—tapi memimpin perubahan menuju sistem kesehatan yang berkelanjutan dan penuh nilai.
#InspiryIndonesia #iDRG #BPJSKesehatan #TransformasiKesehatan #RumahSakitEfisien #ClinicalPathway #ManajemenKeuanganRS #ValueBasedCare #KemenkesRI